. Pengabdian dan perjuangan para pahlawan terdahulu tentu tidak sama dengan kondisi saat ini. Namun nilai positif dari perbuatan para pahlawan yang masih relevan dan layak untuk dicontoh generasi muda penerus bangsa.
Setelah menampilkan tujuh nama-nama pahlawan asal Sumatera Utara dalam tulisan terdahulu, bisa dibaca di sini [Mengenal Jasa Para Pahlawan asal Sumatera Utara Bagian I dan II] berikut disajikan dua pahlawan asal Sumut yang semangat perjuangan dan pengabdiannya bisa dijadikan sumber inspirasi bagi masyarakat.
8. Raja Sisingamangaraja XII yang lahir di Bakkara, Humbang Hasundutan, 18 Februari 1845 dan wafat di Dairi, 17 Juni 1907. Sisingamangaraja ditetapkan sebagai pahlawan berdasarkan Keppres No. 590 Tahun 1961 tanggal 9 November 1961.
Pemimpin legendaris masyarakat Batak bermarga Sinambela ini mempunyai gelar Patuan Bosar Ompu Pulo Batu. Beliau naik tahta pada tahun 1876 menggantikan ayahnya Raja Sisingamangaraja XI yang bernama Ompu Sohahuaon. Penobatannya sebagai raja ke-12 bersamaan dengan masuknya Belanda ke Sumatera Utara.
Di sini Belanda berusaha menanamkan monopoli atas perdagangan di Bakkara. Hal ini memicu Perang Batak yang dipimpin oleh Sisingamangaraja XII hingga puluhan tahun lamanya. Setelah Bakkara dikuasai Belanda, beliau masih memimpin perang gerilya sampai akhirnya beliau gugur ditembak Belanda di Dairi beserta ketiga putra-putrinya.
Belanda memakamkannya di Tarutung, Tapanuli Utara. Namun, pada tahun 1953 makamnya dipindah ke Balige atas inisiatif presiden Sukarno karena perjuangannya melawan Belanda dimulai dari Balige.
9. Mayjen (Purn) Tengku Rizal Nurdin yang lahir di Bukittinggi, 21 Februari 1948 dan wafat di Medan, 5 September 2005. Abang kandung Wagubsu Tengku Erry Nuradi ini ditetapkan menjadi pahlawan berdasarkan Keppres No. 083/TK/2005 tanggal 9 November 2005.
Putera Melayu Deli ini pernah menjabat sebagai Pangdam I TNI Bukit Barisan tahun 1997-1998. Dia pernah menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara selama dua periode antara tahun 1998 sampai dengan 2005.
Sebuah kecelakaan tragis mengakhiri hidupnya. Dia meninggal dalam kecelakaan pesawat Mandala Airlines penerbangan RI 091 jurusan Medan-Jakarta pada tanggal 5 September 2005. [ded]
KOMENTAR ANDA